Senin, 20 Oktober 2014

Harga Material Bangunan Naik Pesat

Harga bahan bangunan dan untuk cat tembok merk Waterproof yang merupakan cat tembok tahan bocor tadinya seharga Rp650 ribu per kaleng takaran 20 kg. "Sekarang sudah naik hampir Rp720 ribu. Tapi saya masih menjualnya dengan harga lama karena stok banyak," kata dia. Sementara untuk berbagai jenis produk Cat Avian, harganya menurut dia masih relatif normal dan hanya mengalami kenaikan harga maksimal 5 persen dari biasanya. Diana (35), pemilik toko bangunan ''Mutiara Permai'' yang berlokasi di Jalan Bukitbarisan juga mengakui hal sama. Menurut dia, harga berbagai merk semen sejauh ini yang belum mengalami kenaikan.

Sementara untuk hampir seluruh bahan bangunan lainnya mengalami kenaikan tergantung bagaimana cara menghitung borongan bangunan Seperti pasir pasang (untuk pemasangan batu bata), menurut Diana, sebelumnya dijual seharga Rp250 ribu per kubik, namun saat ini naik menjadi Rp300 ribu per kubik.

Begitu juga dengan Harga material bangunan dan kerikil cor (untuk lantai) kata dia juga mengalami kenaikan dari Rp280 ribu menjadi Rp340 ribu per kubik. "Namun kebanyak warga membeli pasir pasang dan kerikil cor dengan takaran per mobil mini ''pick up'' (mobil mini bus dengan bak terbuka) yang sekarang harganya sekitar Rp450 ribu. Sebelumnya hanya Rp380 ribu," katanya.

Diana mengatakan, untuk semen produk Semen Padang saat ini harganya masih normal, namun dikabarkan bakal naik pada Senin (3/6). "Semen kabarnya besok sudah naik dari Rp52 ribu menjadi Rp55 ribu per sak (karung takaran 50 kg). Khususnya Semen Padang," katanya. Sementara untuk bahan bangunan lainnya seperti pipa pralon kenaikan harganya bahkan mencapai 12 persen.

Sejumlah pedagang contoh gambar wallpaper dinding dan bahan bangunan mengakui kenaikan harga ragam produk bahan bangunan itu dipicu oleh rencana kenaikan harga wallpaper dinding. Sebelumnya pemerintah telah menetapkan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi akan dilaksanakan pertengahan Juni 2013.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mahendra Siregar di Jakarta mengatakan, penyesuaian harga BBM bersubsidi harus dilakukan secepatnya karena volume BBM subsidi semakin meningkat terus.

Menurut dia, jika berlarut-larut maka memberikan dampak negatif terhadap perekonomian nasional. Saat ini kuota BBM bersubsidi telah melampaui batas, yakni mencapai 48 juta kiloliter dari sebelumnya 46 juta kiloliter.

Source : http://hargabahanbangunan.co/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar