Selasa, 19 Januari 2016

Harga BBM Merangkak Turun DiAwal Tahun

Mulai Selasa (5/1/2016) ini, harga bahan bakar minyak (BBM) diturunkan. Pungutan dana ketahanan energi yang tadinya akan diberlakukan pun ditunda. Direktur Utama Pertamina Dwi Sucipto mengatakan, harga solar akan turun dari Rp 6.700 menjadi Rp 5.650.
Harga premium untuk non-Jamali (Jawa, Madura, dan Bali) turun dari Rp 7.300 menjadi Rp 6.950, sedangkan harga premium untuk Jamali turun dari Rp 7.400 menjadi Rp 7.050. Sebelumnya, pemerintah akan menerapkan pungutan DKE sebesar Rp 200-Rp 300 per liter.
Sehingga harga Premium menjadi Rp 7.150, dan Solar menjadi Rp 5.950. Selain itu ada penurunan harga juga untuk beberapa harga material bangunan, seperti pada harga cat kayu, lalu harga cat minyak, ada juga harga kusen dan harga kusen aluminium.
“Di luar yang ditetapkan pemerintah, Pertamina juga akan menurunkan produk-produk yang lain,” kata Dwi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (4/1/2016). Untuk harga pertalite, turun dari Rp 8.250 menjadi Rp 7.900. Ada juga beberapa harga terbaru untukharga lantai kayu dan juga harga pipa.
Sementara harga pertamax untuk DKI Jakarta dan Jawa Barat turun dari Rp 8.650 menjadi Rp 8.500, sedangkian harga pertamax untuk Jawa Tengah dan DIY turun dari Rp 8.750 menjadi Rp 8.600. Kemudian harga pertamax untuk Jawa Timur turun dari Rp 8.750 menadi Rp 8.600.
Adapun harga pertamax plus untuk DKI Jakarta turun dari Rp 9.650 menjadi Rp 9.400, harga pertamina dex DKI Jakarta turun dari Rp 9.850 menjadi Rp 9.600, dan harga solar non-PSO dari turun dari Rp 8.300 menjadi Rp 8.050. Tentunya harga material bangunanjuga mengalami penurunan termasuk biaya pemasangan lantai.
Pemerintah memutuskan kembali menurunkan semua jenis harga bahan bakar minyak (BBM), mulai 5 Januari 2015, pukul 00.00 WIB. Penurunan ini juga berlaku untuk bahan bakar gas elpiji.
Pertamina menyebutkan harga di tingkat agen, sudah termasuk PPn, filling fee, dan transport fee SPBG, serta margin agen. Berikut harga baru BBM dan elpiji terbaru:
Premium
- Premium (non Jamali) turun dari Rp7.300 menjadi Rp6.950 per liter
- Premium (Jamali) turun dari Rp7.400 menjadi Rp7.050 per liter
Pertamax
- Pertamax untuk DKI Jakarta dan Jawa Barat turun dari Rp8.650 menjadi Rp8.500 per liter
- Pertamax untuk Jawa Tengah dan DI Yogyakarta turun dari Rp8.750 menjadi Rp8.600 per liter
- Pertamax Jawa Timur turun dari Rp8.750 menjadi Rp8.600 per liter
- Pertamax plus untuk DKI Jakarta turun dari Rp9.650 menjadi Rp9.400 per liter
Pertamina Dex
- Pertamina dex untuk DKI Jakarta turun dari Rp9.850 menjadi Rp9.600 per liter
Pertalite
- Pertalite turun dari Rp8.250 menjadi Rp7.900 per liter
Solar
- Solar subisidi turun dari Rp6.700 per liter menjadi Rp5.650 per liter.
- Solar non-PSO turun dari Rp8.300 menjadi Rp8.050 per liter
Elpiji
- Elpiji 12 kg rata-rata nasional turun Rp5.800 per tabung
- Elpiji 12 kg untuk Jabodetabek turun Rp5.600 per tabung
- Bright Gas 12 kg turun Rp4.800 per tabung
- Bright Gas 5,5 kg Jabodetabek turun Rp5.000 per tabung
- Ease Gas 12 kg turun Rp6.000 per tabung
- Ease Gas 14 kg turun Rp8.000 per tabung
- Elpiji 6 kg rata-rata nasional turun Rp2.000 per tabung
Selain BBM, Pertamina juga menurunkan harga elpiji. Untuk Jabodetabek, harga elpiji 12 kg turun Rp 5.600 per tabung. Harga bright gas 12 kilogram turun Rp 4.800 per tabung dan untuk Jabodetabek turun Rp 4.600 per tabung.
Harga bright gas 5,5 kilogram untuk Jabodetabek turun Rp 4.500 per tabung, harga ease gas 9 kilogram untuk Jabodetabek turun Rp 5.000 per tabung, dan harga ease gas 12 kilogram turun Rp 6.000 per tabung.
Sementara itu, harga ease gas 14 kilogram turun Rp 8.000 per tabung dan harga elpiji 6 kilogram rata-rata nasional turun Rp 2.000 per tabung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar