Sebagai upaya menstabilkan harga, China sebagai produsen baja terbesar di dunia bakal memangkas pasokan yang kini jauh melebihi tingkat permintaan.
China Securities International dalam laporannya, Selasa (12/4/2016), memaparkan produksi baja di China bakal dipangkas hingga 2017. Adapun output pada 2016 diprediksi sebesar 780 juta ton dan 2017 sebanyak 770 juta ton.
Di sisi lain, tingkat konsumsi di dalam negeri diprediksi bakal meningkat. Ada dua faktor yang memengaruhi tingkat penyerapan domestik, yakni berkurangnya pembangunan properti karena masih banyaknya suplai ruang kosong, dan penggenjotan pembangunan infrasttuktur mulai kuartal II/2016.
Konsumsi naik 2% secara tahunan (y-o-y) menjadi 692 juta ton pada 2016. Adapun di tahun berikutnya penyerapan diprediksi terkoreksi menuju ke 680 juta ton. Termasuk kenaikan harga paku dan juga harga polycarbonate.
Dewan Negara China sudah menyatakan keinginan pemangkasan produksi sebesar 100 juta ton hingga 150 juta ton baja menjadi 55 juta ton sampai dengan 95 juta ton. Artinya, langkah tersebut dapat mengurangi konsumsi bijih besi sekitar 90 juta ton hingga 150 juta ton, atau 15% dari total pasokan global.
China menyumbang hampir setengah pasokan baja dunia dan membeli lebih dari dua pertiga bijih besi global, sebagai bahan bakunya harga material .
Pada perdagangan Selasa (12/4) harga bijih besi untuk kontrak September 2016 naik 3,63% menjadi US$62 per ton. Angka tersebut menunjukkan sepanjang tahun berjalan harga sudah meningkat sebanyak 28,78%.
Sebelumnya, harga sempat mencapai puncak pada 21 Maret 2016 sebesar US$65,33 per ton dengan kenaikan 37,22% sepanjang tahun berjalan. Juga untuk harga engsel pintu dan harga handle pintu.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Philip Hammond, pada Sabtu (9/4), mendesak Tiongkok untuk mengurangi tingkat produksi bajanya karena Inggris tengah bergulat dengan krisis industri yang mengakibatkan ribuan karyawannya kehilangan pekerjaan.
Saat berbicara dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi di Beijing, Hammond menyatakan keprihatinannya tentang kelebihan kapasitas baja tersebut.
Hammond sendiri sedang dalam perjalanan ke Hiroshima untuk menghadiri pertemuan para menteri luar negeri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7, yang dibuka pada Minggu (10/4). Harga lis plafon. dan lis profil .
Sebelumnya, pada bulan lalu, Tata Steel India menyampaikan bahwa pihaknya telah menjual beberapa atau seluruh pabrik Port Talbot yang beroperasi di Inggris karena mengalami kerugian, temasuk yang berada di Wales. Penutupan pabrik baja itu menyebabkan 15.000 karyawan dalam risiko terkena pemecatan dan memicu peringatan munculnya malapetaka buruk yang melanda industri baja Eropa.
Menurut mereka, alasan memburuknya kondisi perdagangan dengan cepat adalah impor murah dari Tiongkok ke Eropa, serta kelebihan pasokan global, biaya tinggi dan volatilitas mata uang.
“Saya mendesak Tiongkok untuk mempercepat upaya untuk mengurangi tingkat produksi baja,” demikian pernyataan Hammond yang dikutip kementerian luar negeri. Info Seiring naiknya harga waterproofing atau harga cat anti bocor.
Dalam pernyataan disebutkan, fokus Inggris adalah untuk menemukan masa depan berkelanjutan jangka panjang untuk pembuatan baja di Port Talbot dan seluruh Inggris, dan Hammond menyambut potensi kepentingan perusahaan-perusahaan Tiongkok dalam pembuatan baja di Inggris.
Masalah kelebihan impor murah Tiongkok merupakan alasan utama mengapa harga baja dunia sudah anjlok dalam beberapa tahun terakhir – dan menjadi alasan mengapa Port Talbot kini melaporkan menderita kerugian satu juta poundsterling (setara 1,3 juta euro/US$ 1,4 juta per hari).
Di sisi lain, pemerintahan Perdana Menteri (PM) David Cameron telah menghadapi klaim yang merusak, sehingga mendorongnya untuk berhubungan lebih erat dengan Tiongkok dengan tujuan menahan upaya-upaya demi menyelamatkan karyawan baja.
Pihaknya juga telah berlomba-lomba untuk mencari pembeli Tata karena lonjakan tekanan dari oposisi, serikat perdagangan dan tekanan untuk melindungi industri baja Inggris yang ikonik sejak abad ke-19.
Tata akan memulai proses penjualan aset baja di Inggris, pada Senin (11/4). Hak ini disampaikan oleh Menteri Bisnis Inggris Sajid Javid, pada awal pekan ini, setelah menggelar pembicaraan dengan perusahaan di Mumbai.
Hammond juga membahas dengan Wang tentang masalah hilangnya produsen buku asal Hong Kong di tahun lalu bersama dengan empat rekannya lainnya, yang muncul di Tiongkok. Dan simak juga kenaikan harga pagar besi, kemudian harga teralis, dan harga kanopi.
“Hubungan Inggris dengan Tiongkok adalah kemitraan strategis dan kami mengakui kedua pihak bahwa hubungan tersebut memungkingkan kita untik mengangkat isu-isu yang sulit dan mendiskuaikannya bersama-sama. Dengan semangat itu kami membahas kekahwatiran terus menerus Inggris atas kasus para penjual buku dan Lee Bo (Bo)," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar