Panen raya padi di wilayah Kabupaten Pesisir Barat, membuat petani kesulitan menjual hasil panen. Berdasarkan pantauan Lampung Post, di sepanjang lahan persawahan yang ada di Kabupaten Pesisir Barat, terlihat petani sedang memanen padi.
Karena panen raya serentak ini pula harga beras turun yang semula Rp9.000-Rp9.500/kg, saat ini hanya Rp6.500-Rp7.000/kg. Begitu juga harga pipa , lalu harga keramik dinding atau harga keramik dan juga harga asbes.
Aan (30), warga Pekon Negeri Ratu Tenumbang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat. Mengungkapkan bahwa pada masa panen saat ini dilahan miliknya yang luasnya kurang lebih satu hektare, menghasilkan gabah sebesar dua setengah ton. "Tapi bukannya untung besar karena hasil panen saat ini besar tapi harganya turun," ujarnya kepada Lampung Post, Rabu(13/4/2016).
Panen besar yang terjadi saat ini di Kabupaten Pesisir Barat, merupakan hasil dari sosialisasi oleh Pemerintah setempat kepada para petani yang ada. Agar dilakukan penanaman secara serentak pada Desember 2015, sampai Januari 2016. Namun hal demikian tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para petani dengan hasil panen yang saat ini berlimpah.
Para petani juga mengharapkan agar Pemerintah setempat mencarikan solusi agar para petani tidak kesulitan dengan lonjakan harga jual, dan kedepannya petani tidak merugi di masa panen berikutnya. Termasuk juga untuk harga genteng maupun harga glass block
Di tengah musim panen petani, harga beras di tingkat pedagang Pasar Induk Majenang, Cilacap berangsur stabil. Selain naiknya harga wc dan juga harga closet.
Berdasarkan pemantauan Kamis (7/4), harga beras IR 64 di tingkat pedagang Rp 8.500 per kilogram. Harga itu relatif stabil, mengingat beberapa pekan lalu sempat menembus Rp 9.000 per kilogram.
”Untuk harga beras hari ini di tingkat pedagang Rp 8.500 per kilogram,” kata Kepala Pasar Induk Majenang, Agus Purwanto, melalui staf pendataan, Dwi Muryani.
Stabilitas harga di tingkat pedagang juga berlaku untuk harga daging. Harga daging sapi Rp 110.000, daging ayam kampung Rp 60.000, daging ayam broiler Rp 27.000 dan telur Rp 19.000 per kilogram. Termasuk kenaikan harga batako atau harga bata ringan.
Dikatakan, stabilitas harga-harga kebutuhan terjadi karena pasokan yang diterima pedagang tergolong melimpah. Sudah menjadi hukum pasar, ketika pasokan melimpah maka harganya akan stabil atau bahkan menurun.
Sementara itu, Kepala UPT Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Majenang, Darta Mulyana mengatakan, musim panen petani di wilayah kerjanya sudah berlangsung sejak akhir Maret kemarin. Masa panen itu, tergolong lebih gasik ketika dibandingkan tahun sebelumnya juga untuk Harga Material dan harga batu alam dan contoh model batu alam.
”Usai terjadi kemarau panjang, petani berupaya menyegerakan masa tanam, sehingga panennya juga lebih cepat. Kalau tahun sebelumnya masa panen berlangsung April-Mei, sekarang akhir Maret saja sudah mulai panen,” kata Darta Mulyana.
Selain itu, produksi panen juga cenderung meningkat. Ia menyontohkan produksi panen di wilayah Kecamatan Majenang yang menembus 8,4 ton per hektare. Jumlah itu meningkat dibanding tahun sebelumnya yang berkisar 6,5 – 7 ton per hektare. Juga pada harga kitchen set atau kitchen set murah serta harga kitchen set olympic.
”Secara keseluruhan, jumlah produksi panen belum bisa dihitung karena belum semuanya selesai. Tapi secara umum, rata-rata produksi panen petani sekarang cenderung mengalami peningkatan,” tandasnya. Termasuk harga water heater ataupun harga pemanas air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar